Cara mengatasi aroma tidak sedap di area sensitif wanita - BLOG SAMS KODRI

Cara mengatasi aroma tidak sedap di area sensitif wanita

 


Pada dasarnya, aroma pada area sensitif wanita memiliki aroma yang beragam dan berbeda-beda.
Namun normalnya beraroma asam seperti cuka dan tidak menyengat.
Area sensitif pada wanita ini juga ternyata dapat mengeluarkan aroma yang tidak sedap, seperti busuk dan amis.

Kondisi ini dapat dikatakan tidak normal dan disebabkan oleh beberapa kebiasaan sehari-hari.
Oleh karenanya, seorang pakar kesehatan, dr Saddam Ismail melalui kanal YouTube pribadinya akan menguraikan terkait penyebab area sensitif pada wanita beraroma tidak sedap, di antaranya :
Buru-Buru Menggunakan Pakaian Dalam Setelah Mandi

Siapa yang memiliki kebiasaan seperti ini? Saat kondisi tubuh belum kering, sudah buru-buru menggunakan pakaian dalam.
Terkesan sepele, namun dr Saddam Ismail menegaskan ini dapat menjadi penyebab area sensitif wanita beraroma tidak sedap.
Kondisi ini dipicu oleh pakaian dalam yang basah dan lembab, sehingga memicu pertumbuhan jamur.

Area sensitif wanita pada dasarnya memiliki bakteri dan jamur, namun jumlahnya tidak banyak.
Bakteri dan jamur ini menyukai tempat yang lembab, sehingga pakaian dalam yang basah dapat memicu tertumbuhan bakteri dan juga jamur.
Jumlah bakteri dan jamur yang tidak terkendali ini akhirnya menimbulkan infeksi, dan bisa membuat aroma pada area sensitif wanita menjadi tidak sedap.

Salah Membersihkan

Maksudnya yakni saat Anda selesai buang air besar ataupun buang air kecil, menyeka atau membersihkan area sensitif tersebut tidak benar.
Ternyata ada cara khusus bagi perempuan jika ingin membersihkan area sensitif tersebut.
Yakni dengan cara menyekanya dari depan ke belakang, bukan dari belakang ke depan.
Jika Anda menyeka atau membersihkannya dari belakang ke depan, Anda sama saja memindahkan bakteri yang ada di bagian belakang ke area sensitif.
Jika Anda selama ini salah dalam membersihkan area sensitif, wajar saja jika aroma pada area sensitif Anda menjadi tidak sedap.

Jarang Ganti Pembalut

Saat menstruasi usahakan untuk rutin mengganti pembalut, paling tidak empat sampai enam jam sekali.
Semakin banyak darah kotor yang keluar, Anda harus semakin sering mengganti pembalut.
Karena darah menstruasi yang keluar dari tubuh dapat membuat area di sekitarnya menjadi lembab dan beraroma tidak sedap.
Jika dibiarkan, ini dapat memicu pertumbuhan mikro organisme menjadi tidak normal.
Bukan tidak mungkin hal ini malah menjadi penyebab terjadinya infeksi saluran kemih, dan infeksi di kulit.


Salah Pemilihan Pakaian Dalam

Seorang wanita sangat tidak disarankan menggunakan pakaian dalam yang terlalu ketat.
Hal ini dapat memicu pertumbuhan rambut menjadi ke dalam dan juga keringat bisa tambah lengket dan lembab.
Sehingga memudahkan daripada petumbuhan bakteri dan juga jamur.
Solusinya, jangan gunakan pakaian dalam yang terlalu ketat.
Serta pilih pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun murni.

Jarang Mencuci Area Sensitif

Setelah melakukan beragam aktivitas, seperti berolahraga ataupun setelah berkeringat yang banyak, usahakan untuk segera mencuci area sensitif.
Tidak hanya itu, saat menstruasi, keputihan, dan juga setelah berhubungan seksual, baiknya segera membersihkan area sensitif menggunakan sabun ringan bebas pewangi.
Jika Anda malas, akan mengundang aroma yang tidak sedap.

Melakukan Douche

Douching artinya membasuh atau mengairi.
Hal ini tidak boleh dilakukan, karena bahan-bahan yang digunakan dapat mengiritasi area sensitif wanita.
Bukan tidak mungkin, ini bisa menyebabkan bakteri baik pada area sensitif wanita bisa berkurang dan bakteri jahat jadi meningkat.
Mengonsumsi Makan Makanan Tertentu

Makanan juga ternyata dapat menyebabkan aroma tidak sedap pada area sensitif wantia.
Misalnya terlalu banyak mengonsumsi bawang, rempah-rempah, kari, dan terlalu banyak minum kopi serta alkohol.
Sangat disarankan untuk lebih banyak mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran.
Terlalu Lama Menggunakan Baju Renang yang Basah
Anda yang memiliki hobi berenang harus lebih perhatian terhadap area sensitifnya.
Air dalam kolam renang mengandung klorin, dan dikhawatirkan air tersebut dapat masuk ke dalam area sensitif.
Kondisi ini dapat mengganggu bakteri baik.
Bakteri baik yang seharusnya menjaga kesehatan pada area sensitif, lantaran terdapat gangguan, akhirnya memicu infeksi dan iritasi ( sumber posbelitung.com)
Samsul Koderi
Samsul Koderi Happy reading!! Hopefully the information I share can be useful for all of us.