Apakah makan jengkol bisa menyebabkan asam urat dan kolestetol

 

Apakah makan jengkol bisa menyebabkan asam urat dan kolestetol

Jengkol pada dasarnya mengandung asam yang jika dilihat dengan bantuan mikroskop bentuknya seperti kristal. Jika kadarnya terlalu banyak dapat melukai pembuluh darah di ginjal dan saluran kemih. Asam jengkolat tergolong asam amino yang terbentuk di biji jengkol.

Sifatnya hampir sama dengan asam urat yang memicu penumpukan atau pengkristalan di urine dan jaringan sendi. Itu sebabnya, orang yang terlalu banyak mengonsumsi jengkol berisiko tinggi mengalami keracunan atau kerap disebut kejengkolan.

Gejalanya mirip dengan serangan asam urat dan masalah pencernaan. Terlebih, pengidap kejengkolan bisa mengalami penurunan volume urine, kencing berdarah (hematuria), dan gagal ginjal akut. Jika tidak segera ditangani, kondisinya menimbulkan berbagai komplikasi yang berujung pada kematian.

Sampai saat ini, belum ada penelitian yang menyebut batasan aman dalam mengonsumsi jengkol, namun dianjurkan tidak berlebihan. dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, ahli pencernaan dari RS Cipto Mangunkusumo, beberapa waktu lalu menyarankan pengonsumsian jengkol sebaiknya cukup satu sampai tiga buah saja.

Selain bau, apakah jengkol menyebabkan asam urat? Hal tersebut kerap kali dipertanyakan lantaran banyak orang yang menyantapnya untuk menjadi tambahan makanan yang dikonsumsi.

Jengkol atau jering adalah polong-polongan yang tumbuh subur kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Tumbuhan ini memiliki kulit ari yang tipis berwarna cokelat mengkilat. Jika diolah atau dimakan segar sebagai lalapan, jengkol menimbulkan bau tak sedap pada urine akibat senyawa belerang yang dikandungnya.

Meski begitu, jering tetap menjadi hidangan favorit masyarakat Indonesia, baik itu disemur, digoreng, atau dicampurkan dengan sambal. Bahkan, belakangan polong-polongan tersebut kerap diolah sebagai keripik dan steak. Hal itu dikarenakan jengkol punya tekstur lembut dan rasa yang khas.

Namun, hanya sedikit orang mengetahui manfaat jengkol di balik aromanya yang menyengat. Dikutip dari Dr Health Benefits, kandungan protein pada jengkol ternyata jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan kacang hijau dan keledai sehingga dapat membantu pembentukan jaringan tubuh.